Last update: 10 May 2025
Peer-to-Peer
Pertumbuhan pesat mata uang kripto dan teknologi blockchain telah merevolusi lanskap keuangan. Salah satu aspek utama dari revolusi ini adalah adopsi jaringan peer-to-peer (P2P) terdesentralisasi di dunia mata uang kripto. Tidak seperti sistem keuangan tradisional yang mengandalkan perantara seperti bank, jaringan P2P terdesentralisasi memfasilitasi transaksi langsung antara peserta tanpa memerlukan otoritas pusat.
Mata uang kripto telah memperoleh daya tarik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan salah satu komponen utama yang membuatnya berfungsi adalah jaringan peer-to-peer yang terdesentralisasi. Teknologi inovatif ini memungkinkan individu untuk terhubung dan berinteraksi secara langsung satu sama lain, sehingga menghilangkan kebutuhan terhadap perantara seperti bank atau lembaga keuangan konvensional. Dalam jaringan peer-to-peer yang terdesentralisasi, sekelompok komputer, yang juga dikenal sebagai node, bekerja sama untuk menjaga integritas dan keamanan jaringan. Setiap node menyimpan salinan blockchain, buku besar publik yang mencatat semua transaksi mata uang kripto. Buku besar terdistribusi ini memastikan transparansi dan mencegah satu titik kegagalan, sehingga sangat tangguh terhadap serangan.


Sifat terdesentralisasi dari jaringan peer-to-peer menawarkan beberapa keuntungan, di antaranya:
Meningkatkan privasi dengan menghilangkan “middle man” yang mengawasi dan mengontrol transaksi.
Mengurangi biaya transaksi. Pihak ketiga akan mengambil keuntungan layanan dari setiap transaksi. Maka melalui peer-to-peer mereka tidak diperlukan lagi.
Diatur oleh protokol transaksi. Tidak ada satu entitas pun yang dapat menentukan transaksi mana yang valid atau tidak. Semua diatur berdasarkan protokol transaksi.
Transaksi tidak terbatas. Hal ini sangat menarik bagi mereka yang mencari otonomi penuh atas kekayaan mereka.
Transaksi yang cepat, aman, transparan, dan hemat biaya.



